Mau Yang Hangat Dan Enak?

Tekwan@ety.doc
Menikmati yang hangat dan enak memang pas kala musim hujan tiba. Hujan yang mengguyur, membuat udara menjadi dingin. Di udara yang dingin biasanya perut menjadi mudah lapar. Nah, kala lapar datang pastilah anda ingin makan sesuatu. Sup yang satu ini bisa anda pilih. Rasanya gurih karena kuahnya berasal dari kaldu udang. Ditambah dengan gumpalan sagu dan ikan yang rasanya seperti bakso ikan meski bentuknya tidak bulat. Di makan hangat dengan ditambah sambal cabe rawit, ehm enak. Badan langsung terasa hangat dan keringatpun bercucuran jika anda tambah sambal banyak - banyak.


Citarasanya khas, tampilannya pun menarik dan penuh warna. Ya, Tekwan namanya, sup ikan dari Palembang yang merupakan makanan turunan empek - empek. Tekwan adalah campuran dari tepung sagu dan ikan yang dibentuk kecil - kecil dan direbus. Ikan yang biasa digunakan adalah ikan Belida, Gabus, Tenggiri, dan Kakap. Sayang ikan Belida sangat jarang dan kalau ada harganya mahal. Meskipun menurut mereka yang sudah pernah menikmatinya, rasanya paling enak dibanding ketiga ikan tadi. Yang sering dipakai adalah Ikan Gabus dan Tenggiri. Untuk Ikan Kakap memang agak bau jadi harus dikasih perasan air jeruk kunci untuk menghilangkan baunya.

Disajikan bersama kuah udang ditambah pelengkap seperti soun, bengkuang, jamur kuping, sedap malam, daun seledri, daun bawang, dan bawang goreng. Kalau di keluarga saya, suka ditambah wortel, selain tambah gizi juga tambah menarik dalam penyajiannya. Jangan lupa, kasih kecap dan sambal jika menginginkan rasa pedas.

Sebagai makanan turunan dari empek - empek, keberadaan sejarah Tekwan erat kaitannya dengan sejarah empek - empek itu sendiri. Menurut cerita turun - temurun, inspirasi pembuatan empek - empek berasal dari negeri Cina. Di sana ada makanan yang terbuat dari tepung dengan campuran daging sapi/ayam/udang/ikan yang disebut Bakwan. Dari sinilah kemudian seorang keturunan Tionghoa-Pribumi yang tinggal di Palembang kemudian membuat empek - empek. Ide ini muncul setelah melihat melimpahnya ikan di Sungai Musi. Lambat laun empek - empek berkembang dengan ditemukannya Cuko yang terbuat dari gula merah, bawang putih dan cabe rawit. Jenisnya juga bertambah banyak. Salah satu diantaranya adalah Tekwan yang sebut sebagai empek - empek berkuah.

Di Palembang sendiri Tekwan sudah menjadi makanan rakyat. Mudah ditemui penjual Tekwan baik penjual kaki lima maupun restoran. Harga pun sangat bervariasi, antara 3500 - 8000 rupiah. Tinggal pilih sesuai kantong. Tekwan juga sering hadir di kala Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha ataupun acara ulangtahun. Rasa tekwan mudah diterima oleh lidah siapapun. Saya sekeluarga meskipun bukan penduduk asli termasuk penggemar makanan yang satu ini.

Untuk menikmati semangkok Tekwan anda datang ke Palembang atau tengok kanan kiri, siapa tahu di sekitar lingkungan anda ada penjual Tekwan. Jika tidak anda bisa membuatnya sendiri di rumah, seperti saya. Selain lebih puas juga bisa disesuaikan rasanya sesuai selera keluarga anda. Jadi jika butuh yang hangat - hangat plus enak, nikmatilah semangkok Tekwan, semangkok sup penuh gizi dari Bumi Sriwijaya.

Sumber : http://www.sumeksminggu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=653:cerita-tutur-asal-mula-empek-empek&catid=924:hitam-putih&Itemid=150</p>

Komentar