@etydoc |
Malam semakin larut ketika mata ini masih enggan untuk terpejam. Merenung dalam kesendirian dan kesunyian di temani suara merdu dari alam. Suara jangkrik itu amat setia menemaniku. Enggan menjauh seolah tidak pernah lelah dan ingin berkata: "Jangan takut, kamu tidak sendiri".
Merenungi atas semua nikmat Tuhan hari ini, membawaku harus bersyukur senantiasa. Nikmat yang seringkali kuingkari ketika alpa. Bahwa sesungguhnya setiap helaian nafasku adalah nikmat. Begitu pun helaian nafas anak-anakku. Ada banyak peristiwa yang memberi pelajaran untukku akhir-akhir ini yaitu pelajaran bersyukur.
Bersyukur, kata yang amat mudah untuk diucapkan namun senantiasa penuh perjuangan untuk bisa memahaminya. Terutama bagiku, yang masih mengeja dalam memaknai hidup dan untuk apa aku ada.
Hati yang penuh gejolak seringkali mengingkari banyak nikmat yang harus aku syukuri. Padahal nikmat itu nyata di depan mata. Namun begitu sulit nampak ketika hati sedang alpa.
Mengenal perjuangan mereka yang sedang menggapai kesembuhan dari sakit atau berjuang melawan rasa sakit setiap saat meski tahu bahwa ini harus dialami seumur hidup mereka, sungguh membuatku malu.
Begitu banyak nikmat yang aku terima namun banyak yang aku dustakan. Aku menyadari setiap perjalanan punya cerita berbeda. Bahwa apapun ceritanya semua bermuara satu hal yaitu perbaikan. Awalnya buruk menjadi baik akhirnya. Ini perjuangan tiada akhir selama hayat masih dikandung badan.
Tulisan ini pindahan dari blog lamaku.
Komentar
Posting Komentar